Perpisahan Asrama Puri Dharma Husada Angkatan 1 “Paturai Tineung”
Acara
ini dipersiapkan dari bulan februari, banyak kendalanya terutama pusing mikirin
dana dan konsep acara tapi semuanya dapat terkendalikan berkat bantuan dari
panitia dan anak-anak asrama yang ikut berpartisipasi dari mulai menjual pin, mencuci
motor di kampus, menjual manisan, keripik yaitu acara pagi yang bersifat formal
karena di hadiri oleh ketua yayasan,jajarannya,kemahasiswian dan juga orang
tua/wali dari mahasiswi yang menjalani asrama sebagai salah satu syarat untuk
mengambil sertifikat, tawa, canda dan keluh kesah, berbagai macam rasa yang
dirasakan selama tinggal di asrama,seiring waktu, banyak hal yang dapat
dijadikan pembelajaran.
Acara
paturay tineung ini diadakan dalam dua sesi. Sesi pertama diadakan disiang hari
yaitu jam sekitar 13.00 sampai sekitar jam 16.00 yang dihadiri oleh bunda Yani
beserta jajarannya dan prodi kebidanan beserta para orang tua/wali dari setiap
mahasiswi Puri Dharma Husada. Angklung dan Padus ASMADA (Asrama Dharma Husada)
tak lupa untuk ikut serta dalam kegiatan paturay tineung. Dengan perasaan
senang bercampur aduk dengan rasa tegang karena permainan angklung saat itu
berbeda dengan permainan angklung sebelumnya, jika dulu mereka bermain angklung
di depan orang lain, tetapi kini sekelompok angklung dan padus harus bermain di
depan orang tua mereka sendiri dan hal ini menjadi kebanggaan mereka tersendiri
yaitu mereka menampilkan talenta mereka dalam bidang kesenian yaitu dalam
memainkan harmoni angklung dan Padus yang mereka kembangkan selama di puri
Dharma Husada. Kelompok angklung dan padus mengiringi empat lagu, yaitu Asmaul
Husna dan Mojang Priangan dimana kedua lagu ini seolah-olah telah menjadi the
best single album dari karya kelompok angklung dan padus ASMADA, selain itu juga mengiringi dua
lagu dangduth yaitu Kopi Dangduth dan Janji yang di bawa saat penutupan acara
itu. Puncak dari acara siang itu adalah pemberian medali dan sertifikat yang
diberikan kepada setiap mahasiswi puri yang dimulai dari kelas A kemudian
berurutan ke kelas B dan kelas C.
Akhirnya,
sampai juga dengan penutup acara yang ditutup dengan penampilan angklung dan padus
yang membawakan satu buah lagu yaitu lagu Janji. Acara paturay tineung sesi
pertama pun berlangsung dengan sempurna dan berjalan dengan sangat baik.
Tetapi, acara pun tidak berhenti sampai sana, panitia Paturay Tineung
mengonsepkan bahwa acara ini dijadikan menjadi dua sesi. Sesi kedua yaitu malam
hari diadakan pada jam sekitar 20.00 sampai selesai. Pembukaan acara ini
menampilkan dance yang siap membuka acara malam itu menjadi acara yang
luarbiasa walau sebelumnya telah dibuka oleh iringan hujan tapi tidak menutup
semangat mahasiswi puri. Perbedaan acara siang dan malam yaitu acara malam
lebih dikhususkan kepada mahasiswi yang bersifat tidak formal dibandingkan
dengan acara siang yang lebih formal, kemudian acara pun diisi oleh band-band
dan tidak dihadiri oleh orang tua hanya beberapa dari prodi dan kemasiswaan,
anggota BEM KM STIKes Dharma Husada pun ikut berpartisipasi dalam acara itu
bahkan sampai acara selesai dan pengisi acara yang dinanti-nanti yaitu penampilan
DJ yang siap membuat acara malam itu menjadi malam perpisahan yang gemerlap
yang tidak akan pernah dilupakan oleh setiap mahasiswi puri. Acara malam saat
itu pun diisi dengan menayangkan video kebersamaan mahasiswi puri selama ± 1
tahun yang telah disiapkan panitia Paturay Tineung. Hal ini membuat suasana di
malam itu menjadi lebih sempurna karena setiap mahasiswi merasakan kebersamaan
dan kekompakan yang terjadi telah membuat mereka menjadi satu keluarga besar. Akhirnya,
acara yang dinanti-nanti pun tampil yaitu penampilan spesial dari DJ yang
disiapkan oleh panitia Paturay Tineung. Penampilan DJ dan loncatan dari hampir
seluruh mahasiswi puri yang senang dengan penampilan DJ ini menjadi bagian
acara malam yang gemerlap dan luar biasa karena didukung dengan tampilan dan
settingan panggung dan yang tak kalah menariknya serta dari tampilan lighting
yang disediakan menjadi kesatuan yang menyulap malam tanggal 20 juli 2011
menjadi malam perpisahan yang tak kalah luar biasa dari acara manapun.
Acara
paturay tineung berjalan dengan sangat baik karena kebersamaan dan kerja sama
segenap mahasiswi puri khusunya panitia Paturay Tineung yang telah bekerja
keras untuk mencari dana dan berpikir bagaimana membuat acara malam itu menjadi
malam yang berbeda dengan acara malam manapun. Keberhasilan acara ini tentu
saja tidak lepas dari peran ketua yang sanggup menampung seluruh aspirasi dari
seluruh panitia dan mahasiswi puri dan menjadikan berbagai macam visi dan misi
menjadi satu visi dan misi dalam satu perahu, Adelia Chisky Akbar yang merupaka
ketua gedung tiga dalam Puri Dharma Husada telah menjadi ketua panitia telah
sanggup mengerahkan kemampuannya dalam mendayung perahu tersebut menuju
kesuksesan yaitu kesuksesan membuat tanggal 20 Juli 2011 menjadi hari yang tak
pernah dapat dilupakan oleh setiap yang hadir pada malam itu terutama bagi
memori setiap mahasiswi Puri Dharma Husada saat itu. Keberhasilan acara ini pun
sangat didukung oleh Ibu Asrama yaitu yang sering di panggil Ibu Ade yang
sangat membantu dalam setiap rangkaian acara sehingga membuat sempurnanya acara
ini berlangsung.
Itulah serangkaian acara
Paturay Tineung, hal ini yang pastinya sulit untuk mengungkapkan rasa
kesenangan dari setiap mahasiswi untuk ditulis dan dikata-katakan hanya
tersimpan sempurna di benak dan pikiran setiap mahasiswi puri. Hanya mahasiswi
puri saja yang tau dan mengerti dalam mengecap keberhasilan ini. (Puri Dharma Husada 2010/2011)