PENYULUHAN KESEHATAN HIMA KEPERAWATAN BERSAMA ANAK JALANAN
Belasan anak kecil dan remaja berbaur sambil
tertawa riang di Sekolah Yayasan Beribu, Kiara Condong, Bandung 17 Februari
2012. Suasana ramai tersebut terjadi saat pelaksanaan acara Penyuluhan
Kesehatan yang digagas oleh HMPS Keperawatan STIKes DHB, walaupun suasana di
guyur hujan yang lebat sekali acara cukup sukses terlaksana berkat bantuan dari
pihak Yayasan Beribu yang bersedia memberikan tempat untuk kelangsungan acara
tersebut.
Selain penyuluhan, HIMA juga memberikan
pengobatan gratis bagi beberapa anak yang terluka baik terjatuh saat mengamen,
menginjak beling sampai ada beberapa anak yang luka-luka karena terlibat
perkelahian antar sesama dijalanan. “Target kami 30 anak jalanan yang ada
di wilayah Kiara Condong ini, tetapi dikarenakan kondisi hujan kami jadi kurang
maksimal mengumpulkan mereka,” ujar Rio, selaku Koordinator Komunitas
anak Jalanan (ASPAL).
Untuk Program selanjutnya Pak Madio selaku
pemilik Yayasan Beribu berharap kedepanya HIMA bersedia untuk menjadi relawan
untuk pendampingan belajar bagi anak-anak jalanan di sekitar Kiara Condong. Bahkan
beliau juga berencana menjadikan Sekolah
Yayasan Beribu, menjadi sebuah lembaga pendidikan resmi bagi anak jalanan yang
membutuhkan pendidikan di Kota Bandung.
Kegiatan penyuluhan kesehatan kali ini membawakan
materi tentang bagaimana cara menggosok gigi yang baik dan mencuci tangan yang
bersih, mengingat hampir seluruh anak jalanan yang hadir mereka tidak mengerti
tentang bagaimana menjaga kesehatan bagi dirinya sendiri. “ Saya sangat senang melihat mereka sangat
antusias ketika diminta kedepan untuk mempraktekan setiap materi yang sudah di
sampaikan,” ujar Rosidin, salah satu anggota HIMA yang betugas sebagai pemateri.
Selain Rosidin, juga ada Ariful yang banyak memberikan penyuluhan dan
konsultasi kesehatan. Anak-anak diingatkan agar selalu menggunakan sandal jika
berpergian, untuk mencegah cacingan, dan gosok gigi malam hari
untuk mencegah karies.
Budi, bocah 9 tahun yang saat itu hadir
mengutarakan kegembiraannya. “Senang banget bisa menggosok Gigi, apalagi
di beri Pasta Gigi dan Sikat Gigi gratis,” ujarnya polos. Walau sedang
sakit panas dan batuk, dirinya seperti lupa dengan penyakit yang
dideritanya itu. Ia terus bermain dan bercanda dengan teman sebayanya.
Kegiatan diakhiri dengan pemberian alat-alat
mandi, pembagian baju-baju layak pakai dan makan bareng sambil menonton film yang
berjudul “Hafalan Sholat Delisa”, bersama-sama.
Kalau sering dikatan anak-anak jalanan sulit
diatur dan juga sangar-sangar karena sehari-harinya selalu berada dijalanan. Tetapi
kesan tersebut tidak ada disini. Anak-anak jalanan yang di asuh oleh kang Rio yang
juga merupakan Staf bagian Kemahasiswaan STIKes Dhb bersama para relawan
lainnya yang tergabung dikomunitas ASPAL layak dipuji. Mereka cenderung ramah dan
bersahabat, bahkan seusai acara mereka tidak segan mengucapkan terimakasih
sambil mencium tangan semua anggota HIMA. Kami mempunyai kesimpulan bahwa anak
jalanan dan para pemulung pada hakikatnya membutuhkan uluran tangan kasih
sayang dan perhatian dari sesama.