JOGJA TRIP D3 KEPERAWATAN
Walau sempat tertunda, Akhirnya kunjungan Mahasiswa D3 Keperawatan STIKes DHB Semester 3 tercapai juga ke Jogja untuk mengisi waktu liburan bersama sekaligus menyambut perkuliahan di semester 3 yang sudah bergulir.
Kegiatan ini digawangi oleh Clama Fitria Augustine, di sela-sela kegiatan mengatakan ,“Sebenarnya minggu ini bukan waktu libur panjang, hanya saja disesuaikan agar teman-teman sekelas bisa ikut semua, kami memutuskan untuk berangkat di hari ini. Itung-itung menghilangkan penat setelah ujian tengah semester dan di tengah agenda akademik yang padat. Agenda yang direncanakan sudah lama ini akhirnya terwujud” tuturnya.
Berangkat langsung dari Kampus STIKes DHB, liburan kali ini di pandu langsung oleh jasa Etnik Travel. Jumat 5-7 Oktober 2012,Tepat pukul 20.00 WIB rombongan meluncur menuju Jogja dan menyempatkan berhenti dulu di pusat oleh-oleh Tasik untuk sekedar minum kopi dan makanan ringan sampai tibanya dijogja pukul 07.00 pagi. Tanpa basa-basi parang tritis menjadi tujuan pertama untuk disambangi, walau keadaan pengunjung relative sepi, suasana tak kalah meriah karena bukan hanya pemadangan pantai atau bermain air laut saja tetapi fasilitas penyewaan Atv dan Kuda tunggang ramai disambangi teman-teman.
Dari Parang Tritis selanjutnya rombongan mengunjungi wisata sentral kerajinan perak di Kota Gede, karena mayoritas rombongan adalah pelajar kami hanya window shopper disini ..^^ harga-harganya kurang sesuai dengan kocek. Sekedar mengingatkan saja, selain sebagai pusat produksi dan penjualan perhiasan perak. Kotagede juga menyimpan sekitar 170 bangunan kuno buatan tahun 1700 hingga 1930. Hal tersebut menjadikan Kotagede tidak hanya sebagai Kota Perak, tetapi juga Kota Tua bersejarah. Suasana tradisional masih sangat terasa di kota ini. Sebagai kota tua bersejarah bekas Ibukota kerajaan, Kotagede merupakan kota warisan (heritage) yang amat berpotensi bagi kemakmuran masyarakatnya, terutama potensi pariwisata.
Dari Kota Gede Rombongan Menuju Pusat oleh-oleh Jogja, yaitu Bakpia Djava yang berada di Toko Kulon Jaya Jalan KS Tubun 93 kawasan Pathok Yogyakarta ini setiap harinya selalu dipenuhi pengunjung yang menuju ataupun akan meninggalkan Yogyakarta. Bakpia Merupakan Makanan tradisional khas Jogja sebagai salah satu oleh-oleh wajib jika berwisata ke Jogja. Selanjutnya dikarenakan hari Semakin Sore rombongan bergegas menuju Kawasan yang cukup terkenal di kota Jogja yaitu Marioboro, disini menyuguhkan wisata belanja. Sepanjang jalan Malioboro berjejer beraneka macam pedagang, mulai dari pakaian, batik, souvenir, makanan khas Jogja, dan lainnya. Kami disini juga berburu berbagai macam pernak-pernik tradisional.
Hari pertama Di Jogja cukup berkesan, walau terasa cape setelah puas berkeliling kami akhiri untuk beristirahat bermalam di Hotel Pusaka Graha. Meskipun ada beberapa Peserta rombongan yang berkeliling menikmati malam di kota Jogja karena kebetulan pada malam tersebut adalah malam Minggu sehingga Jogja ramai dikunjungi.
Lanjut Hari Kedua, Setelah makan pagi Perjalanan dilajutkan ke Museum Internasional Ullen Sentalu. Museum Ullen Sentalu, terletak di daerah Pakem, Kaliurang (bagian utara kota Yogyakarta) adalah museum yang menampilkan budaya dan kehidupan putri / wanita Keraton Yogyakarta beserta koleksi bermacam-macam batik (baik gaya Yogyakarta maupun Solo).
Museum ini juga menampilkan tokoh raja-raja (Sultan) di keraton Yogyakarta beserta permaisurinya dengan berbagai macam pakaian yang dikenakan sehari-harinya. Nama Ullen Sentalu merupakan singkatan dari bahasa Jawa: “ULating bLENcong SEjatiNe TAtaraning LUmaku” yang artinya adalah “Nyala lampu blencong merupakan petunjuk manusia dalam melangkah dan meniti kehidupan”. Filsafah ini diambil dari sebuah lampu minyak yang dipergunakan dalam pertunjukkan wayang kulit (blencong) yang merupakan cahaya yang selalu bergerak untuk mengarahkan dan menerangi perjalanan hidup kita.
Di Museum Ullen Sentalu, dapat diketahui bagaimana para leluhur Jawa membuat batik yang memiliki arti dan makna yang mendalam di dalam setiap coraknya. Ada juga berbagai sejarah mengenai keadaan budaya Jawa kuno dengan segala aturannya. Keadaan museum yang dibangun dengan baik, mampu membuat pengunjung seperti terserap ke masa Jawa kuno yang mengagumkan.
Kunjungan terakhir ke candi Borobudur ditempuh dalam waktu 1 jam 30 menit. Candi Borobudur dapat terlihat dari kejauhan karena letaknya yang berada diatas bukit. Tiket masuknya Rp.9.000/orang. Karena lokasinya yang berada diatas bukit maka untuk mencapai candi Borobudur cukup melelahkan bagi yang tidak terbiasa berjalan jauh ditambah lagi dengan jalan yang menanjak. Candi Borobudur memiliki 4 tingkatan yang masing-masing tingkatan terdapat relief yang menggambarkan kisah kehidupan manusia. Dari atas candi pemandangan sekitar candi sangat indah yang terdiri dari perbukitan.
Setelah puas berfoto-Foto ria Di Candi Borobudur Akhirnya selesai Sudah Trip keliling kota Jogja, Memang perjalanan yang panjang. Dan hampir separuh waktu kami di hari itu, kami habiskan di perjalanan. Perjalanan kami ditemani dengan suasana yang tenang di sepanjang jalan, serta cuaca cerah yang mendukung. kami memanfaatkannya dengan bernyanyi riang di dalam mobil, sampai satu per satu pun tumbang karena tertidur. hehehe