Enam Kebiasaan Sehat Ini Bisa Bikin Sakit
VIVAnews – Membiasakan diri hidup sehat memang dianjurkan. Tapi,
bila Anda sampai menjalaninya secara ekstrim, justru berisiko
membahayakan diri sendiri.
"Kegiatan apapun yang dilakukan berlebihan atau terlalu ekstrim,
akan menjadi hal tidak baik. Kebiasaan hidup terlalu sehat, terkadang
malah bisa merugikan diri sendiri,” kata Dr. Erika Schwartz, Medical
Director of Cinergy Health, seperti dikutip dari laman Shine.
Dengan kata lain, Dr. Erika menyarankan agar Anda bisa menjalani
kebiasaan-kebiasaan menyehatkan secara normal. Berikut ini beberapa
contoh gaya hidup sehat yang bisa menjadi bumerang bila dilakukan
terlalu berlebihan:
1. Menggunakan tabir surya berlebihan
Tubuh kita membutuhkan vitamin D untuk membuat tulang sehat dan
mencegah penyakit sekaligus meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Satu-satunya cara mendapatkan vitamin D ke dalam sistem tubuh
adalah mendapatkan paparan sinar matahari yang cukup.
Untuk menghindari sinar ultraviolet dari matahari yang bisa merusak
kulit, dianjurkan memakai tabir surya (sunblock) sebelum beraktivitas di
luar ruangan. Namun, penggunaan lotion pelembab juga sebaiknya tidak
terlalu berlebihan karena akan menghalangi masuknya sinar matahari ke
kulit.
2. Menggunakan sabun antibakteri dan gel
Sabun antibakteri dan gel sering dibawa dalam tas atau mobil, tetapi
kebiasaan ini membuat Anda jadi terobsesi untuk selalu menggunakannya
dalam berbagai situasi. Perlu Anda tahu, penggunaan zat antibakteri
berlebih bisa melemahkan kemampuan tubuh Anda untuk melawan "bakteri
baik."
Sebaliknya, mencuci tangan dengan air hangat dan sabun selama 20
detik akan menjadi cara menjaga kebersihan lebih baik dibandingkan
menggunakan sabun antibakteri dan gel.
3. Tidur berlebihan
Idealnya, kita membutuhkan waktu delapan jam untuk tidur di malam
hari. Tubuh kita akan segar bila mempunyai kesempatan tidur yang cukup.
Gangguan kesehatan baru muncul bila kita kurang tidur atau bahkan
tidur sampai lebih dari 9 jam semalam. Kurang tidur atau terlalu banyak
tidur akan berdampak buruk bagi kulit, selain itu menyebabkan kembung,
makan berlebihan, kebingungan, dan depresi.
4. Mengandalkan pendingin ruangan
Saat ini, banyak orang memakai pendingin ruangan atau AC di setiap
aktivitas kehidupannya. Di semua ruangan rumah dan kantor, dipasang AC
untuk mendapatkan udara dingin. Mereka begitu mengandalkan udara dingin
daur ulang sepanjang hari dan sepanjang malam.
Tahukah Anda, udara daur ulang dari AC mungkin mengandung bakteri,
kuman dan tentunya semua jenis partikel debu. Untuk meminimalisir efek
buruk buat kesehatan, sebaiknya Anda lebih bijak memakai AC.
Misalnya, atur sirkulasi dalam setiap ruangan rumah dan kantor yang
ber-AC. Setiap beberapa jam, matikan alat pendingin itu dan bukalah
jendela. Setelah itu, Anda bisa berjalan-jalan di luar ruangan untuk
menghirup udara segar.
Perawatan mesin pendingin juga penting. Jadi, jangan lupa untuk
mencuci filter AC dengan air hangat dan sabun. Biarkan peralatan kering
terlebih dulu sebelum menggunakannya kembali.
Dan jika Anda bekerja di sebuah gedung perkantoran di mana jendela
tidak pernah terbuka, sebaiknya bawalah baju hangat. Ini untuk menjaga
suhu inti Anda tetap hangat. Anda dianjurkan untuk keluar, setidaknya
untuk makan siang atau istirahat di sore hari.
5. Kecanduan makanan organik
Makanan yang berlabel organik belum tentu benar-benar organik. Bisa
jadi, di antaranya masih memakai pestisida. Jadi, bukan hanya harus
mengeluarkan uang lebih banyak, Anda juga berisiko tertipu dengan label
itu.
Makanan tidak perlu organik untuk disebut sebagai makanan sehat.
Dengan penanganan dan pengolahan yang tepat, risiko makanan
terkontaminasi zat beracun dapat diatasi.
6. Olahraga berlebihan
Olahraga tidak perlu dilakukan berlebihan secara berlebihan. Tubuh
dan pikiran sebenarnya tidak membutuhkan aktivitas olahraga sampai 30-45
menit selama 3-4 hari seminggu.
Jika ingin tetap melakukan olahraga setiap hari, sebaiknya lakukan
gerakan yang berbervariasi. Cukup dengan cardio atau latihan aerobik,
yoga, pilates, berjalan, atau latihan beban pada hari libur.
Kemudian, hiking, renang, tenis, golf, atau olahraga yang dilakukan
secara tim cukup Anda lakukan sebulan sekali atau seminggu sekali. (pet)
By Siswanto, Lutfi Dwi Puji Astuti –
Kamis, 27 Januari