RUBEL SAHAJA INSPIRASIKU BERSAMA MEREKA KU BAHAGIA
Rubel
Sahaja, begitulah orang-orang mengenalnya meskipun tidak banyak orang yang
tahu karena memang Rubel Sahaja bukanlah yayasan atau LSM yang bergerak di
bidang Sosial. Rumah Belajar Sahabat Anak Jalanan, adalah arti dari kepanjangan
Rubel Sahaja yang saya ikuti sejak tahun 2010 itu. Ada beberapa Rubel Sahaja yang
tersebar di sekitar Kota Bandung dan Sekitarnya, Seperti :
1. Rubel
Sahaja Ciroyom ( pertama kali Rubel Berdiri)
2. Rubel
Sahaja Cimahi
3. Rubel
Sahaja Cimindi
4. Rubel
Sahaja Bubat (sekarang di urus oleh SSC)
5. Rubel
Sahaja Cihampelas (Baru berdiri 2011)
Berawal
dari aksi sosial bersama kawan-kawan dari KARTUN 09 (Karang Taruna unit 09
Kelurahan Bbk.Surabaya Kec.Kiaracondong Bandung) pada
saat itu koordinator
aksi Ega Kibar Ramdhani dan saya sebagai bendaharanya pun mengajak kawan-kawan
untuk berkumpul dan menyimak perkembangan dari Gunung Merapi Sleman,Yogyakarta.
Dan dari sanalah
juga terbesit inisiatif untuk mengajak kawan-kawan dari unit lain untuk ikut
bergabung melaksanakan aksi sosial bersama sampai akhirnya 15 unit lain pun ikut bergabung dalam
kegiatan dan membuat Posko bantuan “
Pray For Indonesia, dari Kami Pondasi Negara Untuk Bangsa”.
Dari
hasil yang cukup lumayan kami kirimkan ke jogja sebagai bantuan awal dengan 12
relawan yang dikirimkan. Tidak cukup di situ kami pun mencoba untuk terus
mencari bantuan baik tenaga maupun dana, hingga akhirnya kami pun menemui
kepengerusan karang taruna kota Bandung dan bisa melaksanakan kegiatan serupa
di seluruh kecamatan di kota Bandung dengan menyelenggarakan Konser amal “Pray
For Indonesia” dan menghasilkan bantuan yang cukup banyak,hingga akhirnya kami
pun mengirimkan bantuan ke dua ke pengungsian di sana. Berbagai bantuan kita
kirimkan,tetapi mayoritas bantuan kita lebih utamakan kepada bantuan peralatan
sekolah siswa-siswi Sekolah Dasar,dan ternyata bantuan yang coba kami kirimkan
tersisa.
Dari
situlah kami mencoba untuk menyalurkan sisa bantuan kepada yang
membutuhkan,hingga akhirnya di putuskan untuk di kirim ke RUMAH BELAJAR SAHABAT
ANAK JALANAN Ciroyom, yang saat itu masih bertempat di Depan Pasar Ciroyom
Bermartabat lantai 2 bekas bangunan yang memang tak berpenghuni.
Dari
sini pula lah saya mengenal apa itu Rubel Sahaja,untuk apa ada Rubel Sahaja,dan
bagaimana kehidupan di Rubel Sahaja. Sering kali saya melihat anak2 jalanan di
perempatan-perempatan yang sedang mengamen,terkadang saya merasa iba,takut,dan
jijik. Tapi setelah saya mengenal Rubel Sahaja saya melihat kehidupan yang
berbeda,mereka lucu,baik,sopan,pintar dan di sini terpelihara Kekeluargaan yang
sangat kental. Senang rasanya bisa berada di tengah-tengah mereka.
Dari
sini kami belajar bersama,bernyanyi bersama,bahkan makan pun bersama.sungguh
menjadi warna baru bagi hidup saya,di sini saya banyak belajar arti hidup
sesunguhnya,”BERSAMA MEREKA KU BAHAGIA”. Waktu demi waktu berlalu, dan saya pun
sering di ajak oleh Ega untuk menengok adik-adik di Rubel Sahaja
Ciroyom,seiring waktu berjalan saya merasa mereka menjadi bagian dari hidup saya,mereka
adik-adik ku tercinta. Karena memang selama ini saya tidak memiliki seoran adik
dan berkeinginan memiliki adik,syukurlah sekarang saya bisa memiliki banyak
adik yang pintar.
Semakin
hari semakin dekat,semakin hari semakin akrab,sampai akhirnya bisa berbaur
dengan relawan-relawan yang sebagian besar berjender mahasiswa dari berbagai
universitas di kota Bandung. kesulitan yang kami tanggung seolah tak terasa
karena senyuman mereka yang selalu membuat kami semangat.
Awalnya
saya pikir pendekatan terhadap anak-anak Rubel Sahaja itu gampang,tapi ternyata
ga segampang yang saya pikir, saya harus benar-benar menyiapkan mental exstra
untuk bisa dekat dengan mereka,karena sifat dan pemikiran anak-anak itu
berbeda,tapi dengan seiring berjalannya waktu akhirnya anak-anak itu pun bisa
luluh..
Bagi
saya anak-anak itu adalah malaikat kecil yang bisa memberikan perubahan positif
terhadap hidup saya, mereka membuat saya lebih bisa menghargai yang namanya uang,
mereka mengajarkan saya untuk bisa hidup tanpa mengandalkan uang, tanpa harus
menyusahkan orang tua,mereka juga mengajarkan saya agar saya bisa hidup
mandiri, dari yang awalnya saya termasuk orang yang manja,yang hambur terhadap
uang tapi ternyata setelah saya mengenal mereka, saya baru tersadar tentang
arti hidup yang sesungguhnya,
Hal
yang mungkin bisa menjadi pelajaran buat saya adalah ketika saya melihat
langsung mereka mencari uang buat sesuap nasi, panas terik, hujan mereka tidak
pernah mengeluh, mereka tidak pernah menangis menghadapi kerasnya hidup ini
mereka terus berjuang. Sedangkan saya hidup layak dalam rumah yang layak tapi
masih belum bersyukur, masih belum semandiri anak-anak itu.
Hingga
pada suatu saat saya dan adik-adik saya lagi ngobrol tentang kehidupan,ada
salah satu adik saya kira2 umur 6 tahun berkata” kaka enak masih punya
rumah,masih punya orang tua sedangkan saya orang tua saya ga tau dimana,,kata
nene saya,dari sejak saya dilahirakan saya langsung dititipin di rumah nene
saya,dan sekarang nene saya meninggal,saya udah ga punya siapa2 ka,,bahkan mau
tidur nyenyak pun saya ga bisa karena skarang suka ada razia dadakan,”SAYA
KANGEN SAMA MAMA,PAPAH SAYA KA,SAYA INGIN BERTEMU DAN MELIHAT WAJAH MEREKA KA”
apa kakak bisa menolong saya???
Miris,sakit
hati,sedih pokoknya saat itu saya pribadi ga bisa ngomong apa2 saya hanya bisa
terdiam terpaku mendengarkan adik saya minta tolong mencarikan orang tua nya,di
situ saya sebagai seoarang kaka bener2 ga berguna.
Semangat
mereka belajar pun ga pernah padam,mereka tetap semngat menyambut kami datang
untuk memberikan materi dasar kepada mereka,walaupun mereka cape,mereka letih
tapi mereka bercita-cita untuk menjadi orang yang pintar,orang yang
berguna,mereka ingin membanggakan orang tua nya, terkadang ada salah satu anak
yang ga mau belajar juga tapi itu bukan masalah yang besar buat kami para
relawan.
Selain
Belajar Bersama biasanya kami pun bermain bersama, Makan Bersama, dan kegiatan
lainpun Bersama. Pernah di suatu hari di bulan ramadhan dimana kita mengajak
adik-adik Rubel Sahaja menginap di Rumah Ega, Di sana adalah pengalaman yang
paling tidak bisa di lupakan, karena selama 2 hari 1 malam kami bersama-sama,
kami tidur bersama dan bercerita dimalam hari untuk bisa menidurkan mereka,bisa menyaksikan wajah
polos adik-adikku dikala mereka tertidur lelap,
Bukan
hanya itu, bahkan kami pun berkeliling daerah rumah tempat tinggal Ega dini
hari untuk membangunkan warga yang akan melaksanakan sahur dengan peralatan
ngamen yang mereka miliki,sungguh seru. Sampai akhirnya kami pun melaksanakan
santap sahur bersama-sama.
Sungguh
mereka adalah warna di dalam hidup saya. Dalam satu sisi saya senang bisa
bergabungan dengan anak-anak Rubel Sahaja tapi dalam satu sisi juga saya
bingung terhadap orang tua saya yang melarang saya bergabung dengan anak2 Rubel
Sahaja dengan alasan takut mengganggu kuliah saya, orang tua saya ingin saya
fokus ke kuliah saya, tapi ga tau kenapa saya ga mau nurutin keinginan orang
tua saya, bukannya saya membangkang atau ingin jadi anak durhaka yah tapi saya
udah bener2 nyaman bersama mereka..
Dari
situ lah saya berfikir harus bisa membuktikan bahawa bersama Rubel Sahaja saya
tetap bisa fokus terhadap kuliah saya. Dan justru bahkan mereka bisa membuat
saya lebih semangat untuk kuliah,karna saya punya satu impian kelak disaat saya
sukses di suatu hari nanti, saya ingin berbagi kebahagiaan lebih dengan mereka dan bisa mendirikan sebuah rumah
permanen agar kelak mereka tak terusik oleh masyarakat dan pemerintah
sekalipun.
Semoga kelak impianku ini bisa
tercapai..AMIN