Memasuki dunia kerja di era globalisasi ini, jelas membutuhkan ilmu dan skill. Pasalnya, tantangan dan persaingan kerja yang dihadapi oleh para lulusan baru dari perguruan tinggi, akan semakin berat. Dua prasyarat (ilmu dan skill) itu kerap dituntut oleh perusahaan, instansi, dan lembaga yang membutuhkan lulusan dengan kualifikasi bagus.

Begitu juga dengan lulusan tenaga keperawatan. Tak cukup hanya berbekal ilmu saja, saat akan memasuki dunia kerja. Mereka pun harus mengantongi berbagai sertifikat agar bisa bersaing dengan lulusan keperawatan dari berbagai perguruan tinggi yang lain.

Terlebih, bila lulusan keperawatan itu ingin bekerja diluar negeri. Persaingan yang akan mereka hadapi, semakin besar karena harus menghadapi tenaga se profesi dari Negara lain. Untuk memenangkan persaingan semua lulusan keperawatan harus memiliki beberapa sertifikat. Salah satunya, sertifikat kegawat-daruratan yang dikeluarkan ambulance 118.

Sekolah tinggi ilmu kesehatan (STIKes) Dharma Husada Bandung sangat memahami kebutuhan semua mahasiswanya. Karenanya, agar lulusan STIKes DHB memiliki keterampilan kegawat-daruratan, belum lama ini, STIKes DHB menggelar  in house training. Kegiatan diikuti oleh lulusan mahasiswa S 1 Keperawatan yang akan menempuh pendidikan profesi (ners).

In house training ini digelar oleh STIKes DHB selama lima hari, 18 – 22 Oktober 2011. Kegiatan ini untuk memberikan kompetensi atau kemampuan kepada mahasiswa yang akan lulus dan menghadapi dunia kerja. Materi yang diperoleh selama mengikuti in house training tersebut adalah pertolongan pada Basic Trauma untuk pasien patah tulang dan memberikan pertolongan pada orang yang kehabisan nafas. Mahasiswa keperawatan harus menguasai dua materi ini. Pasalnya tanpa penanganan yang tepat, maka kedua hal tersebut bisa membahayakan pasiennya. Penanganan gawat darurat ini bukan hanya cepat, tapi juga harus tepat.

Pasca in house training semua mahasiswa memperoleh sertifikat dari Ambulance 118 dan sertifikat dari kementrian kesehatan, oleh karena itu STIKes DHB mewajibkan semua mahasiswa program studi keperawatan ikut pelatihan ini.

Ada yang berbeda dengan pelaksanaan in house training kegawat daruratan tahun ini. Selain diikuti oleh lulusan keperawatan STIKes DHB, acara inipun diikuti oleh 6 orang anggota MABES POLRI yang akan dikirimkan ke Sudan untuk mengikuti misi perdamaian. Kasubag Pembinaan Sumber Daya Bagian Operasional Medik MABES POLRI, AKBP Aruma Sumaeni mengatakan, anggota MABES POLRI yang disiapkan untuk mengikuti misi perdamaian di Sudan, sekitar 150 orang. Dari jumlah itu, ada 6 tenaga kesehatan dan 2 orang dokter.

By. Ari Lukihardianti (Republika)