World Health Organization (WHO) melaporkan, ada 285 juta penduduk dunia yang mengalami masalah dalam penglihatan. Lebih kurang 39 juta orang diantaranya menderita kebutaan, sedangkan 246 juta oranglainnya mengalami gangguan penglihatan. Menurut WHO, jika keadaan seperti ini dibiarkan begitu saja tanpa ada tindakan apapun, jumlah penderita gangguan penglihatan dan kebutaan ini akan bertambah menjadi dua kali lipat pada tahun 2020. Informasi seperti ini menuntut penataan kembali strategi penatalaksanaan masalah kesehatan mata sesuai dengan kecenderungan terkini dan masa mendatang, yang beberapa tahun yang silam menjadi dasar dari perancangan program Vision 2020: The Right to Sight, sebuah gerakan inisiatif global yang bertujuan untuk mengeliminasi avoidable blindness yakni penyebab kebutaan yang seharusnya dapat dihilangkan atau dicegah.

STIKes Dharma Husada Bandung sebagai salah satu institusi kesehatan yang sangat komitmen tidak hanya pada penyelenggaraan pendidikan namun juga bagaimana berkontribusi secara aktif kepada masyarakat dalam upaya mewujudkan masyarakat yang sehat dan sejahtera, bertepatan dengan Hari Mata Sedunia yang jatuh pada tanggal 12 Oktober, STIKes Dharma Husada Bandung secara simbolis melakukan ikrar komitmen dengan penandatangan secara bersama seluruh civitas akademik STIKes Dharma Husada Bandung tentang bagaimana ikut secara aktif dalam pemberantasan low vision dan kebutaan. Sejak tahun 2011 STIKes Dharma Husada secara aktif ikut melakukan pemeriksaan mata secara gratis untuk berbagai kalangan masyarakat, yang nantinya bila ditemukan kasus maka akan ditindaklanjut ke sarana pelayanan kesehatan yang memadai.