DHARMA HUSADA MENJADI FASILITATOR HIV/AIDS
Banyak sekali upaya yang telah
dilakukan pemerintah untuk menekan terjadinya penularan penyakit HIV/AIDS,
sampai harus dibuat aturan pemerintah sebagai bentuk komitmen dalam memerangi
penyebaran HIV/AIDS. Khusus Jawa Barat, pada hasil survey terakhir tentang
angka penderita HIV/AIDS ternyata menduduki peringkat pertama, lebih spesifik
lagi ternyata kota Bandung menjadi kota dengan penderita HIV/AIDS terbanyak di
Jawa Barat.
Atas dasar hal tersebut, berbagai
upaya dilakukan pemerinta Jawa Barat dalam upaya menekan penyebaran penyakit
HIV/AIDS, selain bekerja sama dengan berbagai LSM yang consent terhadap AIDS semisal Rumah Cemara, Komisi Penanggulangan
AIDS (KPA) Jawa Barat, juga melakukan berbagai upaya sosialisasi dan penyebaran
informasi tentang berbagai hal yang berkaitan dengan adanya potensi penyebaran
HIV/AIDS.
Salah satu terobosan baru yaitu Dinas
Kesehatan Provinsi Jawa Barat melalui Badan Pelatihan Kesehatan (BAPELKES)
Provinsi Jawa Barat melakukan TOT Fasilitator HIV/AIDS, selama satu minggu
penuh dengan mengundang berbagai kalangan, terutama khususnya bidang pendidikan
dan kesehatan mulai dari kalangan guru BK SMP, SMA/SMK sampai perguruan tinggi,
serta instansi dina pendidikan dan kesehatan kota/kabupaten diseluruh Jawa
Barat.
Pada angkatan pertama ini diikuti
kurang lebih 25 peserta yang dipilih oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat
melalui Badan Pelatihan Kesehatan Provinsi Jawa Barat, dan dari kalangan
perguruan tinggi salah satunya adalah STIKes Dharma Husada Bandung. Tentunya
ini merupakan suatu penghargaan sekaligus kebanggaan bahwa dari sekian banyak
institusi perguruan tinggi yang ada di Jawa Barat, STIKes Dharma Husada Bandung
terpilih menjadi salah satu peserta yang dilibatkan secara khusus melalui TOT
Fasilitator HIV/AIDS untuk bersama-sama menanggulangi/ mengendalikan penyebaran
HIV/AIDS. Kesempatan ini merupakan kesempatan yang sangat berharga dan langka,
apalagi menjadi angkatan pertama yang dipercaya untuk mengemban tugas menjadi
mitra pemerintah provinsi Jawa Barata dalam menanggulangi penyebaran HIV/AIDS.
Pelatihan sendiri dilaksanakan mulai
tanggal 18 – 23 Juni 2012 di Gedung BAPELKES Provinsi Jawa Barat, materi
pelatihan sendiri meliputi Materi Dasar yang mencakup kebijakan program penanggulangan
IMS dan HIV/AIDS, SRAN P2 HIV/AIDS 2010-2014. Materi Inti yang mencakup
Epidemiologi IMS HIV/AIDS, IMS dasar, HIV/AIDS dasar, VCT, Program
penanggulangan HIV/AIDS, Harm Reduction, CST, PMTS, IPP, Out Reach, Teknik
Fasilitasi, Microteaching. Materi Penunjang yang mencakup Praktek kerja
lapangan (PKL), BLC, Rencana Tindak Lanjut, dan Pre serta Post Test.
Dharma Husada sendiri diwakili
langsung oleh kepala bagian kemahasiswan yaitu Bp. Achmad Mundayat. Luar biasa
pengalaman yang didapatkan selama pelatihan, karena tidak hanya materi tapi
pengalaman langsung dilapangan berinteraksi langsung dengan para pengidap ODHA
atau komunitas kunci (resiko tinggi) yang dapat menyebarkan HIV/AIDS.
Hasil pelatihan ini sendiri diharapkan
para peserta pelatihan dapat menyebarkan informasi seluas-luasnya khususnya
untuk lingkungan pendidikannya sendiri dan lebih luas lagi untuk masyarakat
umum, tentang bahaya HIV/AIDS dan perilaku beresiko yang bisa menyebabkan
penularan HIV/AIDS, selain itu juga menghilangkan stigma/anggapan negative
tentang para penderita HIV/AIDS sehingga pada akhirnya tidak ada diskriminasi
antara penderita HIV/AIDS dengan penderita penyakit lainnya.