BAKTI SOSIAL IKATAN GENERASI ISLAM (IGI) DI DESA CIKELET KABUPATEN GARUT

BAKTI SOSIAL IKATAN GENERASI ISLAM (IGI) DI DESA CIKELET KABUPATEN GARUT

BAKTI SOSIAL IKATAN GENERASI ISLAM (IGI) DI DESA CIKELET KABUPATEN GARUT

Garut, 15 Mei 2011

Ikatan
Generasi Islam BEM KM STIKes Dharma Husada Bandung  melaksanakan Bakti Sosial di Desa Cikelet
Kabupaten Garut yang terkena bencana banjir bandang, Minggu (15/5). Acara yang
dilandasi dengan rasa kemanusiaan ini bertujuan untuk membantu mengurangi
trauma dari bencana, khususnya pada anak-anak. Ini adalah kali pertama Ikatan
Generasi Islam (IGI) BEM KM STIKes Dharma Husada Bandung mengadakan kegiatan
bakti sosial kedaerah yang terkena bencana, seperti yang diungkapkan oleh
Oktavianie Rehlikasna dari Program Studi S1 Keperawatan selaku ketua pelaksana
dari kegiatan bakti sosial tersebut.

“Setahu
saya, selama di IGI, ini baru pertama kalinya IGI khususnya divisi sosial
mengadakan baksos kedaerah yang terkena bencana.” Ungkapnya.

Bantuan
didapat dari para anggota IGI berupa barang-barang seperti baju layak pakai,
dan ada beberapa pihak yang membantu penggalangan dana atau bantuan berupa
uang. Uang yang diterima dibelikan bahan makanan berupa mie instan dan biskuit.
Sebagian uang tunai yang telah diterima juga disumbangkan ke masjid desa.
Kegiatan bakti sosial ini didukung penuh oleh institusi. Ibu Dra. Hj. Suryani
Soepardan, Dipl. M, MM selaku Ketua STIKes Dharma Husada Bandung ikut
berpartisipasi memberikan sumbangan untuk kegiatan bakti sosial ini.

Panitia
mulai berangkat pukul 05.30 WIB menuju ke Desa Cikelet Kabupaten Garut, tempat
bencana terjadi. Untuk sampai ke tempat tujuan, panitia bakti sosial harus
melewati medan yang cukup terjal disertai dengan belokan dan tikungan tajam.
Selama pejalanan menuju ke Desa Cikelet, tim disuguhkan dengan pemandangan laut
yang menakjubkan. Setelah melewati gunung dan bukit selama kurang lebih 5 jam,
tim sampai di daerah Cikelet, tempat bencana terjadi.

Di Desa
Cikelet, tim disambut baik oleh masyarakat sekitar. Mereka bercerita mengenai
kronologis terjadinya bencana. Warga semula tidak menyangka bahwa suara gemuruh
yang ada adalah tanah longsor disertai dengan air yang menyebabkan banjir.
Karena banjir disertai dengan material, maka warga kesulitan melakukan evakuasi
dengan segera. Tidak ada korban jiwa pada bencana banjir bandang ini, namun
menyebabkan pemukiman warga rusak berat.

Menurut
pengakuan salah seorang dari warga, musibah ini adalah kali pertama terjadi di
daerah tersebut. Menurutnya, bencana ini mengakibatkan 20 orang dari desa
tetangga yang letaknya lebih tinggi dari Desa Cikelet dinyatakan meninggal
dunia dan 3 orang dinyatakan hilang.

Bencana
ini mengakibatkan trauma pada anak-anak. Untuk itu, setelah istirahat sejenak
tim bakti sosial mengumpulkan anak-anak desa untuk diajak bermain. Hal ini
dilakukan untuk mengurangi rasa trauma psikis yang terjadi pada anak-anak desa.
Diadakan permainan melukis dan mewarnai, menempel gambar, membuat karya 3
dimensi, membuat topeng, dan sebagainya. Permainan yang diadakan, disesuaikan
dengan umur masing-masing anak dan diperlombakan. Kegiatan permainan ini
diawali dengan doa belajar yang diucapkan bersama oleh anak-anak tersebut.

Kegiatan
permainan ini diakhiri oleh kegiatan bernyanyi bersama dan pembagian hadiah.
Semua anak mendapatkan hadiah dari tim. Hadiah berupa buku, alat tulis, alat
warna, poster, gantungan kunci, dan sebagainya. Anak-anak sangat antusias
mengikuti kegiatan ini.

Setelah
kegiatan dengan anak-anak, tim melakukan inspeksi terhadap tempat terjadinya
bencana. Terlihat warga saling membantu membangun kembali rumah mereka yang
hancur. Material-material longsor masih terlihat menimbun beberapa rumah warga
dan terlihat beberapa pohon tumbang. Silih berganti datangnya bantuan dan para
relawan, mulai dari gerakan reformasi islam, partai politik, sampai kalangan
artis yang terjun langsung ke daerah bencana.

Setelah
shalat dzuhur, tim pamitan kepada masyarakat untuk kemudian melanjutkan
perjalanan pulang ke Bandung. Sebelum melanjutkan perjalanan kembali ke
Bandung, tim menyempatkan diri untuk ke Pantai. Karena kebetulan letak pantai
dekat dengan Desa Cikelet, tempat bencana terjadi.

Pukul
15.30 WIB tim melakukan perjalanan ke Bandung. Karena hujan lebat dan kabut
yang mulai turun di tengah perjalanan, tim berhenti disebuah warung makan untuk
istirahat. Setelah selesai menunaikan shalat maghrib, tim melanjutkan
perjalanan kembali. Di Garut Kota, tim berhenti sebentar untuk membeli
oleh-oleh khas Garut. Tim tiba di Bandung sekitar pukul 09.30 WIB.

[Afiati dan Zakiya] Arteri Pers Kampus

BAKTI SOSIAL IKATAN GENERASI ISLAM (IGI) DI DESA CIKELET KABUPATEN GARUT

Biografi Penulis

Achmad "Midas" Mundayat

NIP : 2.09.01.015 email : zibril_ahmed@yahoo.com

Berikan Komentar

36  ⁄  4  =  

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.